Friday, October 25, 2013

TEKNOLOGI : 3D Printing

Industri mobil, industri rekayasa mesin, sampai industri pesawat jet (yang membutuhkan presisi tinggi) saat ini saling bersaing untuk mendahului menguasai teknologi ini. Jika berhasil menjadi master di bidang ini, siapapun akan mampu meningkatkan profitabilitas dan skalabilitas bisnisnya dengan sangat cepat, tidak lagi tahunan, namun bisa dalam hitungan bulan. Karena dengan teknologi 3D printing ini, mereka mampu mengubah-ubah produksi parts/komponen mesin produksi mereka, perkembangan teknologi terakhir, memproduksi produk jadi (nyata) untuk konsumen pun mampu dilakukan secara langsung oleh teknologi ini. Hal ini disebabkan telah matangnya pula teknologi material untuk produk akhir. 
                    
Selain itu, jika beberapa tahun yang lalu, teknologi 3D printing baru mampu menghasilkan cetakan atau keperluan modeling produk akhir (dengan material semacam semen lunak/fiberglass/plastik polimer), namun saat ini teknologi cetak 3D telah mampu mengolah bahan yang bermacam-macam, cair dan padat, dan bahan tersebut telah  mengandung warna, sehingga memungkinkan mereka untuk berinovasi dengan cepat di pasar secara langsung.
                 3dfinishing   
Banyak produsen sudah menggunakan pencetakan 3D untuk membuat prototipe komponen, karena lebih murah dan lebih fleksibel daripada membeli atau menyewa mesin yang hanya untuk memproduksi hanya satu atau dua item contoh. Tapi teknologi sekarang cukup baik untuk digunakan dalam membuat barang-barang produksi juga.      
                    Pada tanggal 20 November 2012 kemarin, anak perusahaan General Electric USA yakni GE Aviation menjadi berita hangat karena mengakusisi sebuah perusahaan kecil dengan 130 orang karyawan bernama Morris Technologies berbasis di Cincinnati Ohio. Morris Technologies menggunakan sejumlah mesin cetak 3D, yang semuanya bekerja dengan menggunakan deskripsi digital dari suatu obyek untuk dapat membangun dalam bentuk fisiknya, selapis demi selapis.      
                    Di antara teknologi cetak 3D yang digunakan oleh Morris Technologies adalah laser sintering. Tekniknya dengan cara menyebarkan lapisan tipis serbuk logam ke platform pembangun dan kemudian mengeringkan bahan dengan sinar laser. Proses ini diulang sampai obyek muncul. Sintering Laser mampu memproduksi segala macam bagian logam, termasuk komponen yang terbuat dari aerospace-grade titanium. Teknologi yang telah cukup matang ini lebih menghemat bahan sekaligus menghemat energi.
                    Komponen hasil produksi mesin ini benar-benar dipakai sebagai komponen pesawat produksi General Electrik. Lebih dari 4000 pesawat jet pesanan akan diproduksi beberapa tahun ke depan.

Produk Konsumer hasil Cetak 3D                  
                  Salah satu sisi menarik dari 3D printing ini adalah kemampuan seseorang dalam membuat suatu produk dengan meniru atau reverse enginering produk lain. "Copy Paste" produk bisa menjadi masalah baru bagi penegak hukum.
                   Diawali dengan proses scanning model, menyimpannya sebagai file digital, dan kemudian mereproduksinya bisa dilakukan dengan cepat. Item sederhana seperti cord holder, mug, iPhone case adalah hal yang banyak ditemukan.
                    Ingin lebih cepat? Di internet  terdapat file digital siap pakai untuk memproduksi senjata! Ketika siapa saja bisa membuat senjata tiruan siap pakai seperti ini, ketika itulah aturan hukum mengenai kendali senjata oleh penegak hukum menjadi tidak berguna.
                    Namun sisi gelap teknologi memang akan selalu ada. Anda tentu masih segar untuk mengingat printer kelas foto yang dipergunakan untuk mencetak uang palsu. Tetapi sisi terangnya tidak akan kalah menarik.
                  3dprinting  Gambar Ilustrasi ini membuka mata kita mengenai kemungkinan terjadinya pola baru produksi barang-barang konsumer. Tidak perlu dibuat di pabrik, produsen cukup menjual desain, orang bisa mencetak sendiri :). 
                    Namun saat ini printer 3D ini masih menjadi rahasia dagang pabrikan besar. Belum akan menjadi fenomena konsumer secara umum. 

Courtesy Foto: http://www.gpiprototype.com/

0 comments:

Post a Comment